Rabu, 31 Juli 2013

Perkembangan Ilmu Pengetahuan Masa Bani Umayah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa Bani Umayyah pada umumnya berjalan seperti di zaman permulaan Islam, hanya pada perintisan dalam ilmu logika, yaitu filsafat dan ilmu eksata.[1]  Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa ini masih berada pada tahap awal, yang merupakan masa inkubasi. Para pembesar Bani Umayyah kurang tertarikm pada ilmu pegetahuan kecuali Yazid bin Mua’wiyah dan Umar bin Abdul Aziz.  Ilmu yang berkembang di zaman Bani Umayyah adalah ilmu syari’ah, ilmu lisaniyah, dan ilmu tarikh. Selain itu berkembang pula ilmu qiraat, ilmu tafsir, ilmu hadis, ilmu nahwu, ilmu bumi, dan ilmu-ilmu yang disalin dari bahasa asing.[1]  Kota yang menjadi pusat kajian ilmu pengetahuan ini antra lain Damaskus, Kuffah, Makkah, Madinah, Mesir, Cordova, Granada, dan lain-lain, dengan masjid sebagai pusat pengajarannya, selain Madinah atau lembaga pendidikan yang ada.

Ilmu pengetahuan yang berkembang di zaman Daulah zaman Bani Umayyah dapat diuraikan sebagai berikut :
a.       Al Ulumus Syari’ah, yaitu ilmu-ilmu Agama Islam, seperti Fiqih, tafsir Al-Qur’an dan sebagainya.
b.      Al Ulumul Lisaniyah, yaitu ilmu-ilmu yang perlu untuk memastikan bacaan Al Qur’an, menafsirkan dan memahaminya.
c.       Tarikh, yang meliputi tarikh kaum muslimin dan segala perjuangannya, riwayat hidup pemimpin-pemimpin mereka, serta tarikh umum, yaitu tarikh bangsa-bangsa lain.
d.      Ilmu Qiraat, yaitu ilmu yang membahas tentang membaca Al Qur’an.  Pada masa ini termasyhurlah tujuh macam bacaan Al Qur’an yang terkenal dengan Qiraat Sab’ah yang kemudian ditetapkan menjadi dasar bacaan, yaitu cara bacaan yang dinisbahkan kepad acara membacayang dikemukakan oleh tujuh orang ahli qraat, yaitu Abdullah bin Katsir (w. 120 H), Ashim bin Abi Nujud (w. 127 H), Abdullah bin Amir Al Jashsahash (w. 118 H), Ali bin Hamzah Abu Hasan al Kisai (w. 189 H), Hamzah bin Habib Az-Zaiyat (w. 156 H), Abu Amr bin Al Ala (w. 155 H), dan Nafi bin Na’im (169 H).
e.       Ilmu Tafsir, yaitu ilmu yang membahas tentang undang-undang dalam menafsirkan Al Qur’an.  Pada masa ini muncul ahli Tafsir yang terkenal seperti Ibnu Abbas dari kalangan sahabat (w. 68 H), Mujahid (w. 104 H), dan Muhammad Al-Baqir bin Ali bin Ali bin Husain dari kalangan syi’ah
f.       Ilmu Hadis, yaitu ilmu yang ditujukan untuk menjelaskan riwayat dan sanad al-Hadis, karena banyak Hadis yang bukan berasal dari Rasulullah.  Diantara Muhaddis yang terkenal pada masa ini ialah Az Zuhry (w. 123 H), Ibnu Abi Malikah (w. 123 H), Al Auza’i Abdur Rahman bin Amr (w. 159 H), Hasan Basri (w. 110 H), dan As Sya’by (w. 104 H).
g.      Ilmu Nahwu, yaitu ilmu yang menjelaskan cara membaca suatu kalimat didalam berbagai posisinya.  Ilmu ini muncul setelah banyak bangsa-bangsa yang bukan Arab masuk Islam dan negeri-negeri mereka menjadi wilayah negara Islam.  Adapun penyusun ilmu Nahwu yang pertama dan membukukannya seperti halnya sekarang adalah Abu Aswad Ad Dualy (w. 69 H).  B=Beliau belajar dari Ali bin Abi Thalib, sehingga ada ahli sejarah yang mengatakan bahwa Ali bin Abi Thalib sebagai Bapaknya ilmu Nahwu.
h.      Ilmu Bumi (al- Jughrafia).  Ilmu ini muncul oleh karena adanya kebutuhan kaum muslimin pada saat itu, yaitu untuk keperluan menunaikan ibadah Haji, menuntut ilmu dan dakwah, seseorang agar tidak tersesat di perjalanan, perlu kepada ilmu yang memebahas tentang keadaan letak wilayah.  Ilmu ini pada zaman Bani Umayyah  baru dalam tahap merintis.

http://tile.mwb.im/sejarah-perkembangan-ilmu-pengetahuan-is.xhtml

PERKEMBANGAN TI DI INDONESIA

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, dengan memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. informasi yang dimaksudkan adalah informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu, yang dapat digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan. Informasi ini juga harus bernilai strategis sehingga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.
Perkembangan teknologi informasi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi informasi ( perangkat keras, perangkat lunak, komputer sistem jaringan, dan sistem telekomunikasi). Untuk membangun fasilitas TI, Indonesia masih sangat mengandalkan investor.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Economics Intelligent Unit (EIU) yang disponsori BSA, Indonesia menempati posisi 59 dunia, turun satu peringkat dari hasil studi sebelumnya di tahun 2008. Hasil penlitian ini dilakukan dengan membandingkan perkembangan TI di 66 negara. Penelitian ini dilakukan untuk melihat sejauh mana indeks daya saing TI di negara-negara tersebut (http://informasiteknologi.com/it-indonesia-peringkat-59-dunia/).
Belakangan peranan IT dalam jasa transportasi pun sudah dapat kita rasakan. Sebagai contoh adanya kartu khusus yang dikeluarkan oleh beberapa bank swasta yang dapat kita gunakan untuk membayar tol, membeli bahan bakar, pembelian tiket busway, dan kereta.
Dalam dunia pendidikan khususnya pada tingkat perguruan tinggi, pemanfaatan IT diwujudkan dalam suatu sistem yang disebut electronic university (e-University). Pengembangan ini dilakukan dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan, sehingga dapat menyediakan layanan informasi yang lebih baik bagi komunitasnya, baik didalam maupun diluar perguruan tinggi tersebut melalui internet. Cotoh Layanan pendidikan lain yang bisa dilaksanakan melalui sarana internet yaitu dengan menyediakan materi kuliah secara online dan materi kuliah tersebut dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan.
Akan tetapi bukan hanya hal positif yang dapat kita rasakan. Perkembangan IT juga dapat menimbulkan dampak negatif. Banyak situs porno yang makin marak beredar. Contoh lain adalah “demam” situs pertemanan yang tak jarang disalahgunakan. Hingga transaksi jual beli gadis lewat dunia maya. Hal ini tentu dapat mempengaruhi perkembangan anak dan remaja di negara kita.

http://portofoliolilis86-liez.blogspot.com/2010/05/perkembangan-it-di-indonesia.html

The History of UMM

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) was founded in 1964, on the initiative of figures and Leaders of Muhammadiyah Malang Area. At the beginning of the establishment of the University of Muhammadiyah Malang is a branch of University of Muhammadiyah Jakarta, which was established by the Foundation College of Muhammadiyah Jakarta with a Notarized Certificate r. Sihojo Wongsowidjojo in Jakarta No. 71 tang-gal June 19, 1963.
At that time, Universitas Muhammadiyah Malang has three (3) Faculty, namely (1) Faculty of Economics, Faculty of law (2), and (3) Faculty of teacher training and Education Science (FKIP) major in religious education. Third faculty received the status listed from Department of education and culture, the Directorate General of higher education in 1966 by Decree No. 68/B-Swt/p/dated 30 December 1966, 1966.
On July 1, 1968 the University of Muhammadiyah Malang officially became a University in its own right (apart from the University of Muhammadiyah Jakarta), which is in the hands of the College Foundation of Muhammadiyah Malang, with Notarized Certificate r. Sudiono, no. 2, dated 1 July 1968. On the development of the next certificate is then updated with the Notarized Certificate g. Kamarudzaman No. 7 on 6 June 1975, and updated again with a Notarized Certificate Kumalasari, S.H. No. 026 on 24 November 1988 and is listed on the Court’s Unfortunate Affairs No. 88/PP/YYS/XI/1988 on 28 November 1988.
In 1968, Universitas Muhammadiyah Malang add new faculty, the Faculty of social welfare which is fi’lial from the Faculty of social welfare, University of Muhammadiyah Jakarta. Thus, at the moment it has Unfortunate Universitas Muhammadiyah has four faculties. In addition, the Department of religious education FKIP enlisted as a Faculty of religion that are within the auspices of the Ministry of Religion under the name Faculty of Tarbiyah.
In 1970, the Faculty of Tarbiyah Gets the same status with Colleges Islam Negeri (IAIN), by Decree Number 50 Religious Minister in 1970. In this year also the Faculty of social welfare changed its name to Faculty of social sciences with the Social Welfare Department. Then in 1975 the Faculty of it’s official stand on its own (separate from the University of Muhammadiyah Jakarta) with Registered Number 022 Decision Letter A/1/1975 on 16 April 1975.
The Faculty is the Faculty of engineering is then added in 1977. In 1980 opened also the Faculty of agriculture, then following the Faculty of animal husbandry. Between 1983 and 1993, added the various course new and upgraded the status of the various course suudah. The latter, in 1993 the University of Muhammadiyah Malang opened the Graduate School of management master’s degree Courses and the master of Rural Sociology
.
Until the academic year 1994/1995, Universitas Muhammadiyah Malang has 9 faculties and 25 majors/programs of study, a two-level strata The strata-S2 course, and one Nursing/strata-D3 Academy.
In the span of thirty years of this journey UMM (1964-1994), the development of the most mean started in 1983. from that point onwards UMM noted the development of a very impressive, whether unaccompanied in the field of improvement of the status of the Department, in addition to the means of administration, management and campus facilities, as well as additions and improvements in the quality of its administrators power (Administration and academic). In 2009, UMM combines the Faculty of agriculture and the Faculty of animal husbandry-Fisheries became the Faculty of agriculture and animal husbandry to fit with the consortium of Agricultural Sciences.
In the field of means of physical and academic facilities, have now been available three campuses: the campus I in Bandung Street no. 1, Campus II in Dam Street no. Sutami 188a, and Campus III (Integrated Campus) on the highway is Tlogo Mas. In the field of improving the quantity and quality of academics, have been made (1) 28, penerimaan young lecturers who come from a variety of the leading universities in Java Island, (2) Improved the quality of their lecturers by sending them for further studies (S2 and S3) both inside and outside the country.
Thanks to the struggle that knows no stopping it, now the University of Muhammadiyah Malang was incarnated in the direction of college alternative. This has been recognised and licensed by Kopertis Region VII a Coordinator in his official speech at graduation degree in Universitas Muhammadiyah Malang on 11 July 1992, argued that UMM belongs to a great College and berprospek College to be the future.
With the condition that stoped, now University of Muhammadiyah Malang proudly but humbly ready to face the future, to participate in joint task “educate the nation’s life” and “building the human whole” in Indonesia to be a dignified nation Indonesia and aligned with other peoples in the world.
 
http://agunghandsome.files.wordpress.com/2012/07/umm.jpg